Manajemen Paket, Backup dan Restore
RPM Red Hat Package Manager RPM memungkinkan user untuk membuat database dan melakukan pencarian terhadap paket software. RPM dapat digunakan untuk melakukan install, uninstall, upgrade dan query database paket software. RPM melakukan pemeriksaan kebutuhan space hard disk dan ketergantungan antar paket pada saat instalasi.
1. Install Paket dengan RPM
Sintaks :
rpm -ivh nama_paket
2. Uninstall Paket dengan RPM
Sintaks :
rpm -e nama_paket
3. Upgrade Paket dengan RPM
Sintaks :
rpm -Uvh nama_paket
4. Query Paket dengan RPM
Sintaks :
rpm -q nama_paket
Backup dan restore
Backup dan restore merupakan kegiatan yang penting dalam pengembangan sistem karena mampu memperkecil adanya kemungkinan kehilangan data dan informasi dan mampu menjaga keutuhan data. Kehilangan data ini penyebabnya bisa bermacam-macam baik yang berasal dari user sendiri, sistem, ataupun faktor eksternal lainnya seperti bencana alam dan sebagainya.
Sebagai seorang administrator jaringan tindakan backup ini perlu dilakukan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan terjadi pada data milik user. Oleh karena itu perlu dibangun adanya suatu sistem backup. Agar dapat menghasilkan sistem backup-restore yang baik perlu memiliki suatu perencanaan dan strategi yang sesuai, sehingga sistem ini dapat bekerja optimal.
2. Tipe Backup
Terdapat dua jenis tipe backup yang ada saat ini, yakni :- BACKUP UTUH (FULL BACKUP)
Ini merupakan strategi backup yang paling simpel karena menyalin semua file dari suatu sistem ke dalam tape atau media backup lainnya. Dengan kata lain, full backup adalah salinan lengkap file-file yang dimiliki oleh suatu sistem komputer atau sebuah disk, di dalamnya dapat juga termasuk file-file yang berkaitan dengan sistem operasi selain file-file milik user.
Sebagaimana dijelaskan diatas, strategi backup ini akan memakan waktu lebih lama dan berat karena jumlah data yang disalin banyak tergantung besar dan banyaknya file-file yang ada di komputer.
- INCREMENTAL BACKUP
Ini merupakan strategi backup yang paling sering dipilih. Dalam strategi ini, sistem hanya menyalin file-file yang berubah sejak backup sebelumnya. Incremental backup ini baik digunakan ketika skema full backup terlalu berat karena file-filenya terlalu banyak dan juga hanya sebagian kecil saja datanya yang berubah setiap harinya. Dalam hal ini melakukan backup hanya untuk file-file yang kecil akan lebih cepat daripada harus melakukan full backup.
3. Media Penyimpanan
Media Penyimpanan merupakan peralatan fisik yang menyimpan representasi data. Media Penyimpanan Sekunder merupakan media yang digunakan untukmenyimpan data di luar Main Memory pada komputer.
Terbagi menjadi 2 golongan, yakni :
- Penyimpanan Primer : kecepatan akses tinggi, kapasitas lebih kecil, danberharga mahal (Internal Storage).
- Penyimpanan Sekunder : kecepatan akses rendah, kapasitas besar, danberharga lebih murah (Eksternal Storage).
Ada 4 bagian di dalam Primary Storage, yakni :
- Input Storage Area : Untuk menampung data yang dibaca.
- Program Storage Area : Penyimpanan instruksi-instruksi untuk pengolahan.
- Working Storage Area : Tempat dimana pemrosesan data dilakukan.
- Output Storage Area : Penyimpanan informasi yang telah diolah untuk sementara waktu sebelum disalurkan ke alat-alat output.
Cara Backup menggunakan Tar
tar adalah layaknya rar. sebuah format arsip file yg di compress. tapi tar ini dipakai di Linux/Unix. cukup rumit, tapi mudah jika dipelajari. biasa nya tar.gz dipakai oleh aplikasi – aplikasi yg di install dari source code. contoh : apache2.tar.gz. berarti kita menginstall apache dari source code. tar juga bisa di pakai untuk back up data. nah disini kita mempelajari dan sampai menguasai tar command di Linux.
syntax
# tar [opsi] [nama file tarball] [folder/file yang akan dikompress]
Membuat backup
-masuk dulu di akun super user
artinya semua file yang ada di desktop ter-backup dengan nama cobabackup
Pilihan | Deskripsi |
---|---|
c | membuat arsip sebuah (menulis ke tape) |
t | tampilan file pada arsip (lihat saja) |
x | ekstrak dari arsip (membaca dari tape dan menulis ke disk) |
v | verbose - display nama file |
z | kompres file (menggunakan gzip) |
f | nama perangkat atau nama file untuk menulis ke |
direktori atau file | direktori atau file menggunakan |
Contoh berikut mengasumsikan nama perangkat / dev / st0.
Perintah | Apa yang dilakukannya |
---|---|
tar cvf / dev / st0 / | backup seluruh sistem ke tape |
tar cvzf / dev / st0 / bin | hanya backup direktori / bin ke tape dan kompres |
tar tvf / dev / st0 | melihat isi dari tape |
tar xvf / dev / st0 | mengembalikan seluruh isi rekaman itu |
tar xvf / dev / st0 /etc/sendmail.cf | hanya mengembalikan file '/etc/sendmail.cf' dari tape |
tar xvzf / dev / st0 / bin | memulihkan dan uncompress direktori / bin dari tape |
Melihat backup
Untuk Restore
untuk melakukan restore sebuah file , hapus dulu file aslinya .
sebagai contoh sederhana
perintah terkait :
cd : masuk ke direktori
ls : melihat daftar isi dari direktori
maka akan terlihat semua isi pada direktori desktop . Kemudian pilih file yang akan di backup
*saya memilih file screenshot
membuat backup file pada file screenshot.png
ini filenya |
setelah di backup maka di desktop muncul seperti ini. |
klik backupfile yang ada gambar gemboknya . kemudian akan muncul file backupnya dan bisa langsung di lihat..
Melihat isi backup file |
maka pada desktop akan muncul isi dari backupfile |
CPIO (CoPy I/O)
Full Backup dengan cpio
# find /home -print | cpio -o > /dev/sdb1
Incremental Backup dengan cpio
# find /home -mtime -1 | cpio -o > /dev/sdb1
Memeriksa Hasil Backup
# cpio -it < /dev/sdb1
Restore File dengan cpio
# cpio -i < /dev/sdb1
cpio mempunyai 3 modus operasi :Incremental Backup dengan cpio
# find /home -mtime -1 | cpio -o > /dev/sdb1
Memeriksa Hasil Backup
# cpio -it < /dev/sdb1
Restore File dengan cpio
# cpio -i < /dev/sdb1
1. Modus copy-out, cpio akan menyalin file-file ke dalam arsip. Dalam modus ini cpio akan membaca daftar file 1/1 dari standar input dan akan menulis arsip ke standar output.
2. Modus copy-in, cpio akan menyalin file-file dari arsip ke filesistem atau menampilkan daftar file dari arsip. Arsip dibaca dari standar input.
3. Modus copy-pass, cpio akan menyalin sebuah struktur direktori ke struktur direktori yang lain. Dalam modud ini cpio menyatukan proses cpio-out dan cpio-in dalam satu perintah tanpa memakai file arsip sama sekali.
Opsi-opsi penting perintah cpio sebagai berikut :
-F, –file=archive
menggunakan sebuah file alih2 menggunakan standar ipnut atau standar output
-H format, –format=format
menggunakan format arsip FORMAT, default bin. Nilai yg lain mungkin odc,newc,crc,tar,ustar,hpbin dan hpodc
-i,–extract
menjalankan modus copy-in
-o,–create
menjalankan modus copy-out
-p,–pass-through
menjalankan modus copy-pass
-O archive
menggunakan file arsip alih2 menggunakan standar output
-I archive
menggunakan file arsip alih2 menggunakan standar input
-t, –list
mencetak daftar isi arsip
contoh:
- Untuk menguraikan file dengan nama file yg mengadung kata Linux dan sekaligus membuat direktori jika direktori belum ada :
ubuntu@ubuntu:~$ cpio -i -v –make-directories *Linux* < dokumen.bak
- Untuk menguraikan file dengan nama file yg mengadung kata Linux dan sekaligus membuat direktori jika direktori belum ada :
ubuntu@ubuntu:~$ cpio -i -v –make-directories *Linux* < dokumen.bak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar